Apakah Setiap Kode Error ada Solusinya?
Sudah menjadi makanan sehari-hari untuk programer yang menemukan error pada program yang dibuat. Seorang programer mendapati berbagai jenis error dalam pemrograman adalah bagian besar dari proses pengembangan. Wawasan mengenai penyelesaian kode error wajib diketahui programer pemula maupun profesional. Seorang programer profesional tentu mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan dalam memecahkan masalah error tersebut. Programer profesional akan menikmati proses melacak bug dalam program nya serta memperbaiki program dengan cepat. Hal ini dikarenakan programer profesional cenderung sudah mengetahui penyebab errornya dan solusinya juga. Namun bagaimana dengan programer pemula?
Kode error merupakan kode numerik atau alfanumerik berfungsi menentukan error, mengapa error tersebut terjadi, menyederhanakan program penyebab dan cara memperbaikinya. Kode error membantu dalam memperbaiki produk yang belum dirilis. Karena mempermudah menentukan masalah sebenarnya yang dialami program tersebut. Sehingga ketika sampai ke konsumen produk dapat berjalan semestinya.
Lalu bagaimana cara memperbaiki error?
Saat coding program ada tiga jenis error yang umumnya dapat terjadi. Error ini berguna untuk mengenali jenis error yang berbeda dalam pemrograman khususnya pada bahasa pemrograman Python, error dapat diperbaiki lebih mudah dengan cara ini:
- Syntax Error
Terjadi ketika interpreter menemukan kode yang tidak sesuai dengan aturan bahasa Python. Misalnya, tanda kutip yang hilang di sekitar string. Interpreter akan menghentikan dan melaporkan error tanpa mengeksekusi program. - Runtime Error
Terjadi selama eksekusi program, pada saat program berjalan. Misalnya, ketika salah mengetikkan nama variabel maka secara otomatis variabel tidak dapat dikenali. Interpreter menjalankan program tetapi berhenti pada saat ditemukan error dan melaporkan jenis error sebagai “Exception”. - Semantic Error
Terjadi saat program bekerja secara tidak terduga. Contohnya, saat urutan prioritas belum ditentukan sebelumnya. Dan saat interpreter menjalankan program dan tidak melaporkan adanya error.
Kode error dalam proses pemrograman sering disebut “bug”, sedangkan proses mendeteksi dan menghapus bug atau error pada kode sering disebut “debugging”. Memperbaiki kesalahan sintaks dan runtime cukup mudah, karena penerjemah melaporkan dimana kesalahan terjadi atau karakteristik dari jenis kesalahan, tetapi semantik kesalahan memerlukan pemeriksaan kode. Maka cara terbaik untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan ini adalah dengan debugger. Apabila kamu menguasai tools ini, kamu akan dapat memperbaiki semua jenis kode error yang ada. (*UK)