Jangan Masukkan Ini ke CV Kamu!
by Tara Belinda
CV atau Curriculum Vitae adalah dokumen penting yang menjadi jembatan awal kamu menuju pekerjaan impian. Ibarat etalase toko, CV menampilkan keahlian dan pengalaman terbaik kamu untuk menarik minat perekrut. Namun, sama seperti etalase yang perlu ditata rapi, CV pun memiliki hal-hal yang sebaiknya tidak dimasukkan.
Mari kita bahas poin-poin penting yang sebaiknya dihindari dalam pembuatan CV:
1. Informasi Pribadi Berlebihan
Tujuan utama CV adalah menampilkan kualifikasi profesional kamu. Informasi pribadi yang diperlukan biasanya sebatas nama lengkap, nomor telepon, dan alamat email. Hindari mencantumkan detail seperti:
- Nomor KTP
- Tanggal lahir
- Agama
- Status pernikahan
Foto (kecuali untuk bidang tertentu yang mensyaratkan)
Informasi ini dianggap tidak relevan dengan kemampuan bekerja. Mencantumkan detail seperti agama atau status pernikahan justru berpotensi menimbulkan bias pada perekrut.
2. Alamat Lengkap
Mencantumkan alamat lengkap berisiko, terutama jika kamu melamar pekerjaan melalui platform online. Cukup cantumkan kota atau provinsi tempat tinggal kamu saat ini. Jika lokasinya menjadi pertimbangan penting (misal: harus tinggal dekat kantor), diskusikan hal ini pada tahap interview.
3. Tujuan Karir yang Terlalu Umum
Menuliskan tujuan karir di CV sebenarnya opsional. Namun, jika kamu memilih menyertakannya, hindari kalimat klise seperti “ingin mendapatkan pengalaman kerja yang berharga” atau “ingin mengembangkan karier”.
Fokuslah pada tujuan yang spesifik dan relevan dengan posisi yang dilamar. Misalnya: “ingin berkontribusi pada pertumbuhan penjualan perusahaan melalui strategi pemasaran digital yang inovatif”.
4. Riwayat Pendidikan yang Tidak Relevan
CV bukan riwayat hidup lengkap kamu. Fokuslah pada pendidikan yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Jika kamu sudah berpengalaman kerja, tidak perlu mendetailkan riwayat pendidikan Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama.
Cukup cantumkan institusi pendidikan tinggi yang kamu tempuh, beserta jurusan dan tahun kelulusan. Jika kamu memiliki sertifikat atau pelatihan khusus yang relevan, cantumkan di bagian tersendiri.
5. Pengalaman Kerja yang Tidak Relevan
Sama seperti riwayat pendidikan, pengalaman kerja yang tidak relevan sebaiknya tidak dicantumkan. Fokuslah pada pengalaman yang menunjukkan keahlian dan pencapaian yang berkaitan dengan posisi yang kamu lamar.
Misalnya, jika kamu melamar pekerjaan sebagai desainer grafis, tidak perlu mencantumkan pengalaman kerja sebagai kasir di minimarket.
6. Deskripsi Pekerjaan yang Terlalu Detail
Hindari membuat CV seperti daftar tugas harian kamu di pekerjaan sebelumnya. Fokuslah pada pencapaian dan kontribusi yang kamu berikan. Gunakan kata kerja aktif dan angka untuk menunjukkan dampak dari pekerjaan kamu.
Misalnya, alih-alih menulis “bertanggung jawab untuk membuat laporan penjualan”, ubah menjadi “meningkatkan efisiensi pembuatan laporan penjualan sebesar 20% melalui otomatisasi data”.
7. Gaji yang Diinginkan
Negosiasi gaji sebaiknya dilakukan pada tahap interview. Mencantumkan gaji yang diinginkan di CV bisa jadi merugikan kamu. Perekrut mungkin saja langsung mengesampingkan lamaran kamu jika gaji yang kamu minta dianggap terlalu tinggi.
8. Kelemahan
Perekrut ingin mengetahui kelebihan dan potensi kamu, bukan kelemahan. Hindari menuliskan kelemahan di CV.
Latihanlah untuk menjawab pertanyaan tentang kelemahan saat interview dengan cara yang positif. Misalnya, jika kamu merasa kurang berpengalaman di bidang tertentu, kamu bisa jelaskan bahwa kamu cepat belajar dan selalu antusias untuk menambah pengetahuan.
9. Hobi dan Minat yang Tidak Relevan
Mencantumkan hobi dan minat di CV bisa menjadi nilai plus, namun pastikan hobi dan minat tersebut relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Misalnya, jika kamu melamar pekerjaan sebagai perencana acara (event organizer), kamu bisa mencantumkan hobi dalam mengorganisir kegiatan. Namun, tidak perlu mencantumkan hobi mengumpulkan perangko.
10. Kesalahan Ketik dan EYD
Pastikan CV kamu bebas dari kesalahan ketik dan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Kesalahan seperti ini bisa membuat kesan tidak profesional dan mengurangi kredibilitas kamu.
Proofread CV kamu dengan teliti sebelum mengirimkannya. Minta bantuan orang lain untuk membaca dan mengoreksinya jika perlu.
Kesimpulan
CV yang baik dan menarik harus ringkas, padat, dan fokus pada kualifikasi yang kamu miliki sesuai dengan posisi yang dilamar. Hindari memasukkan informasi yang tidak relevan.