Mengenal 3 Jenis Metode Agile yang Populer dalam Project Management
By Kemas Ahmad Adnan
Kemarin, Sobat Coding sudah kenalan nih sama konsep metode agile. Sekarang, kita lanjut bahas bentuk metode agile yang umum diimplementasikan dalam project management. Seperti yang sudah Sobat Coding ketahui, project management adalah kegiatan mengelola proyek yang dikerjakan berdasarkan pada asas dan prinsip tertentu agar target yang ditentukan dapat tercapai.
Dalam prosesnya, project management menggunakan metode agile sebagai prinsip pengembangan proyek agar mencapai keberhasilan. Tapi tahukah Sobat Coding, kalau ternyata metode agile yang digunakan memiliki banyak jenis atau desain yang mempengaruhi model kerjanya?
Nah tanpa berlarut-larut, ini dia 3 jenis model metode agile yang populer digunakan dalam kegiatan project management!
Apa itu Metode Agile?
Metode Agile atau Agile Development adalah sebuah metode dalam mengelola dan mengembangkan proyek, terutama software, dengan mengutamakan pada prinsip aksi yang adaptif, kolaboratif, dan fleksibel. Selain itu, metode agile juga dipahami sebagai serangkaian langkah terstruktur yang dibagi dalam beberapa fase dan pengembangan secara mandiri.
Berdasarkan fungsinya yang esensial dalam project management, metode agile akhirnya dikembangkan dalam berbagai model atau framework yang mengedepankan efektivitas dan adaptabilitas terhadap berbagai situasi. Dari banyak pengembangannya, inilah 3 model metode agile populer:
1) Metode Agile Scrum
Scrum adalah salah satu wujud pengembangan dari metode agile yang berfokus pada pengerjaan proyek dengan pengaturan secara mandiri, belajar dari pengalaman, dan beradaptasi dengan perubahan yang datang tiba-tiba. Prinsip dari scrum adalah penyelesaian masalah yang kompleks dengan biaya yang efektif dan berkelanjutan.
Ciri khas dari scrum adalah penggunaan istilah sprint yang menggambarkan pengaturan pemberian nilai secara mandiri pada pelanggan dalam periode waktu yang disepakati. Artinya setiap dalam rentang waktu tertentu, terdapat visi/target yang harus dicapai sesuai kesepakatan antara tim dengan klien.
2) Metode Agile Kanban
Kanban adalah wujud lain dalam pengembangan metode agile dan diprakarsai pertama kali dalam format proyek inventarisasi barang di industri manufaktur. Prinsip dari Kanban berasal dari kata Jepang yang berarti visual, adalah menggambarkan proses pekerjaan dalam bentuk visual agar memudahkan koordinasi pekerjaan.
Pada umumnya, Kanban dimanfaatkan dalam bentuk visual kartu yang dinamis dalam 3 kategori yakni to do, in progress, done/finish. Melalui konsep ini, efektifitas pekerjaan, umpan balik, dan proses evaluasi bisa berjalan dengan baik. Keunggulan lain dari Kanban adalah implementasinya yang tidak dibatasi pada proyek IT, akan tetapi juga pada bidang lain seperti event, desain, dll.
3) Metode Agile Extreme Programming (XP)
Extreme Programming atau disingkat XP adalah salah satu framework dari metode agile yang terkonsentrasi pada implementasi proyek IT. Berbeda dengan Scrum dan Kanban yang masih bisa terimplementasi pada proyek selain IT, XP memiliki prinsip dan framework pengelolaan yang lebih terstruktur dan berfokus pada aspek teknis dari pengembangan software.
XP biasanya dimanfaatkan ketika proyek berorientasi pada pengembangan software yang mendapatkan keterbatasan biaya dan bersifat rentan berubah. Ciri khas dari XP adalah pengerjaannya yang cepat, tepat, dan terdiri dari banyak tahapan yang saling berkaitan.
Nah itu dia 3 framework populer dari metode agile yang dimanfaatkan dalam project management. Lewat memahami 3 framework ini, Sobat Coding bisa tau nih gimana cara memulai perjalanan sebagai seorang developer independen. Selain itu, dapat dengan mudah memposisikan diri dalam proses pengerjaan proyek yang ada sehingga dapat berkontribusi dengan baik. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!