Scrum 101 : Panduan Praktis Untuk Manajemen Proyek
By Ikhsan Akbar
Dalam sebuah proyek kita sering menemukan berbagai tantangan seperti manajemen waktu, tugas, menciptakan kerja sama tim yang baik, menentukan visi proyek dan merencanakan langkah yang tepat untuk mencapai visi tersebut. Untuk mengatasinya, diperlukan manajemen proyek yang baik dan terstruktur. Manajemen proyek sendiri memiliki berbagai macam metodologi atau kerangka kerja yang dapat digunakan, salah satunya adalah scrum.
Definisi Scrum
Scrum adalah sebuah framework yang menerapkan berbagai nilai, prinsip, dan praktik dalam manajemen proyek agar dapat berjalan secara terstruktur. Scrum sendiri menjadikan agile sebagai filosofinya. Artinya, scrum menggunakan pendekatan iteratif dan incremental dalam manajemen proyek untuk meningkatkan prediktabilitas dan penanganan resiko. Secara sederhana, kita dapat kembali ke fase sebelumnya dalam sebuah manajemen proyek jika ada masalah yang perlu diselesaikan.
Framework Scrum
Scrum akan berfokus pada nilai, prinsip, dan praktik yang digunakan tim untuk mencapai tujuan proyek. Framework ini mencakup scrum teams, scrum artifacts, scrum events dan scrum values.
- Scrum Teams
Tim dalam scrum biasanya memiliki jumlah anggota yang sedikit, sekitar 10 orang. Meskipun begitu, semua memiliki tanggung jawab yang penting untuk mencapai visi proyek. Scrum teams mencakup :
- Product Owner, orang yang memiliki tanggung jawab tertinggi terhadap produk yang sedang dikerjakan serta bertanggung jawab atas produk dari aspek bisnis, pemasaran, pelanggan, dan pekerjaan yang akan dilakukan oleh anggota tim lainnya.
- Scrum Master, orang yang bertanggung jawab dalam manajemen tim yang mencakup bagaimana tim bekerja sama, bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan, apa saja yang dibutuhkan, termasuk memprioritaskan pekerjaan yang ada.
- Development Team, orang-orang yang memiliki keahlian di berbagai bidang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam mencapai visi. Meskipun tim ini biasanya memiliki anggota yang sedikit, namun mereka dapat bekerja secara efektif karena memiliki keahlian yang dibutuhkan. Contohnya dalam proyek IT, tim ini biasanya terdiri dari UI/UX Designer, Frontend & Backend Developer.
- Scrum Artifacts
Scrum Artifacts adalah informasi yang perlu diketahui oleh seluruh tim. Informasi ini digunakan untuk mendefinisikan produk yang akan dikerjakan dan hal-hal apa saja yang perlu diselesaikan. Scrum artifacts mencakup :
- Product Backlog, adalah daftar pekerjaan yang harus dilakukan pada sebuah produk. Contohnya seperti fitur, persyaratan, peningkatan, dan perbaikan pada produk.
- Sprint Backlog, adalah bagian dari product backlog yang berisi satu atau lebih daftar product backlog yang dikerjakan dalam satu set sprint. Sprint backlog dibuat di awal sprint dan bersifat fleksibel sesuai dengan kemampuan development tim.
- Increment, adalah tujuan dari setiap sprint. Contohnya seperti fitur apa saja yang telah diselesaikan dalam satu sprint. Namun, increment sendiri dapat diartikan secara fleksibel. Bukan hanya fitur yang telah selesai, increment juga bisa mencakup perbaikan, atau bahkan rilis produk. Dapat disimpulkan bahwa increment adalah tujuan sprint yang bertujuan untuk melihat kemajuan dan kualitas produk.
- Scrum Events
Scrum event adalah serangkaian kegiatan yang merupakan inti yang dirancang untuk dilakukan secara teratur, terstruktur, dan tentu saja transparan. Tujuannya adalah agar progres proyek dapat terkontrol dengan baik dan cepat diatasi jika ada kendala. Scrum events mencakup :
- Sprint, adalah durasi yang ditentukan untuk mengerjakan & menyelesaikan sprint backlog dalam mencapai increment (goals). Sprint biasanya berdurasi 1-4 minggu.
- Sprint Planning, adalah pertemuan yang dihadiri oleh seluruh tim, diadakan di awal sprint dan membahas sprint backlog serta cara mencapai increment.
- Daily Scrum, adalah pertemuan singkat & rutin diadakan untuk memastikan bahwa setiap tim memiliki kemajuan yang sama, sejalan dengan increment (goals), dan perencanaan untuk 24 jam ke depan.
- Scrum Values
Scrum values adalah nilai-nilai yang memberikan arahan terhadap pekerjaan, tindakan, dan perilaku anggota tim yang juga penting untuk kesuksesan tim. Scrum values mencakup :
- Komitmen, karena tim harus bekerja sama secara loyal dari awal hingga proyek selesai.
- Keberanian, karena tim harus berani mengambil langkah untuk mempelajari hal-hal baru, bertanya mengenai progres, status backlog, dan mengatasi kendala yang ada.
- Fokus, karena sprint dilakukan dalam waktu yang cukup singkat dengan tujuan yang beragam, maka diperlukan fokus yang sama untuk menyelesaikan tujuan sesuai rencana.
- Keterbukaan, karena tim perlu terbuka tentang kemajuan dan apa saja hambatannya agar memperkuat tim dalam berkolaborasi.
- Menghormati, karena tim harus saling menghargai peran, kontribusi, dan pencapaian satu sama lain.
Scrum adalah framework yang saat ini masih populer digunakan untuk manajemen proyek. Dengan mempelajari elemen-elemen didalamnya, akan menambah efisiensi dalam manajemen tugas dan anggota dalam proyek Anda.
Sumber :